FOTO TANGKAPAN LAYAR FB TGB MUHAMMAD ZAINUL MAJDI

GerbangIndonesia, Jakarta – Banyak orang belajar dari karir Irjen Pol (Purn) H. Umar Septono. Usai pensiun 2020 silam dan menyandang Jenderal Bintang Dua, ia justru kembali menjadi petani dan peternak seperti yang diajarkan orangtuanya.

Baca Juga: Ternyata Indonesia Awalnya Bersaing dengan Meksiko dan Brazil, ITDC: Ezpeleta Pilih Mandalika

Ya, mantan Kapolda NTB periode 2015-2017 itu kini menjadi peternak dan petani di tanah kelahirannya di Purbalingga, Jawa Tengah.

“Selamat pagi. Dunia panggung sandiwara, hidup di dunia hanya sendau gurau, kita hanya menjalani. Saya lahir dari desa dari petani, menjadi polisi, menjadi Jenderal, menjadi Kapolda, sekarang sudah pensiun. Kembali lagi menjadi petani lagi. Jadi hidup hanya menjalani saja, syukuri dan jalani,” ujarnya seperti yang dilansir dari kanal YouTube budi bb.

Bukan hanya masyarakat biasa, tokoh nasional yang juga mantan Gubernur NTB dua periode, Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi pun mengaku banyak belajar dari Irjen Pol. (Purn) H Umar Septono.

Dalam cuitan Facebook resminya, TGB menyampaikan betapa beliau mengagumi sosok mantan Analisis Kabijakan Utama Itwasum Polri itu.

“Haji Umar, begitu saya memanggilnya, adalah sosok bhayangkara bintang dua yang cinta rakyat. Saat berkhidmat sebagai Kapolda di NTB beliau tak segan memikul karung beras ke rumah warga yang membutuhkan, menyeberangkan orangtua di tengah keramaian jalan, mentakzimi para ulama dan tokoh adat, menunaikan shalat selalu di awal waktu.
Beliau juga sosok polisi yang sangat profesional,” puji TGB mengutip dari laman Facebook pribadinya.

TGB bercerita, komunikasi dirinya dengan H Umar masih aktif hingga saat ini. Terakhir, H Umar memberikan pesan singkat namun berarti mendalam.

“Sekarang saya kembali ke Sunnah Rasul, Tuan Guru. Beternak dan berkebun,” ucap H Umar kepada TGB melalui pesan Whatsapp.

Pesan singkat dari H Umar itu pun membuat TGB tertegun.

Baca Juga: Cerita Warga Berau Melepas Rindu Setelah 9 Tahun Menunggu Kedatangan TGB

“Dimanapun selalu ada orang baik dan orang jahat. Dari mereka kita belajar: indahnya kebaikan dan buruknya kejahatan. Ikhtiar kita bersama: sebarkan kebaikan dan lumpuhkan kejahatan,” ajak TGB. (*)

Editor: Lalu Habib Fadli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here