Gerbangindonesia, Lombok Utara – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan membangun dua jalur pada jalan raya Tanjung. Hal ini sudah dimulai pada saat sosialisasi guna pembebasan lahan yang akan dilakukan pada tahun ini. Kepala Dinas PUPR Lombok Utara Kahar Rizal, Rabu (25/5) mengungkapkan, rencana ini merupakan upaya untuk mewujudkan penataan wajah kota.
Baca Juga:Â Ternyata Indonesia Awalnya Bersaing dengan Meksiko dan Brazil, ITDC: Ezpeleta Pilih Mandalika
“Kami di pemda menyiapkan lahannya sementara untuk pembangunan itu dari Balai Jalan Nasional. Termasuk bundaran dan item lainnya,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi yang digelar beberapa hari yang lalu, respon masyarakat sangat antusias. Mengingat kebutuhan menyangkut realisasi dua jalur jalan ini membutuhkan sekitar lebar 24 meter, dengan panjang total mencapai 1,8 kilometer, maka masyarakat mau tidak mau harus ikut andil untuk mewujudkan rencana ini. Tim appraisal disebutnya tengah menimbang menyangkut harga pembebasan lahan warga. Hanya saja, PUPR sudah mengantongi estimasi kebutuhan anggaran pembebasan lahan tersebut.
“Tapi estimasi kita kurang lebih Rp 20 miliar pembebasan saja. Kita lihat kondisinya intinya 2 kali pembayaran di perubahan tahun ini dan di anggaran murni tahun 2023,” katanya.
Dijelaskan, pembebasan jalan sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2019. Tercatat panjang jalan sekitar 1 kilometer membentang dari jembatan Sokong hingga perempatan sebelum Bank NTB. Tahun ini, jalan yang akan dibebaskan yaitu dari Bank NTB sampai pembelokan di Dusun Tanak Song Desa Jenggala. Dengan demikian ditemukan panjang total jalan sepanjang 1,8 kilometer. Dari 24 meter luas jalan, rinciannya yaitu masing-masing 7 meter jalan utama yang ditengah, media 2 meter, untuk ruas bahu kiri dan kanan masing-masing 2 meter, dan sisi setelah bahu seluas 2 meter pun untuk penataannya.
“Disepanjang jalan itu ada 127 bidang di jalur 1,8 kilometer kalau diluar itu urusan balai untuk pelaksanaan. Pada dasarnya masyarakat setuju dengan pembebasan yang semula 4,5 meter. Tapi akhirnya kan kita tambah,” jelasnya.
Jika dilihat secara urgensi, soal infrastruktur guna menata wajah ibu kota ini sangat penting sekali. Betapa tidak, sejak berdirinya Lombok Utara Kota Tanjung kerap disebut monoton dan tidak nampak pembangunan. Dengan adanya dua jalur tersebut nantinya akses menuju ke lokasi destinasi wisata dirasa jauh lebih baik. Demikian dengan pembangunan Kantor Bupati yang tidak jauh dari lokasi akan menjadi sebuah korelasi yang apik menyangkut icon daerah tersebut. Untuk mewujudkan hal ini, sinergi dan dukungan seluruh pihak diharapkan oleh dirinya.
“Kalau tidak didukung dengan infrastruktur jalan memadai ya tidak bisa jalan. Ini sangat urgent, kita tidak jalan sendiri PU selaku teknis tanpa didukung Bappeda, BPKAD, DPR juga tidak bisa,” katanya.
Selain pembangunan kantor bupati yang akan menjadi icon, progres lain pembangunan disebutnya menyangkut Jalan Lingkar Utara (Jalingkra). Sudah ada titik terang mengenai pembanguanannya dari pusat. Sementara untuk Jalan Lingkar Selatan (Jalintan) nantinya akan dibangun dari pertigaan dekat Lesehan Sasak Narmada menuju ke Dusun Teluk Dalem Desa Medana. Kendati pelan-pelan pembangunannya yang penting ada progres yang telah dilaksanakan.
Baca Juga:Â Cerita Warga Berau Melepas Rindu Setelah 9 Tahun Menunggu Kedatangan TGB
“Insyallah ini semua akan kita bangun ya pelan-pelan. Jalan Lingkar Selatan rencana juga akan kami buka dari Sasak Narmada, besok di sana jadi perempatan dan tembus ke Teluk Dalem dengan total panjang sekitar 4,5 kilometer,” pungkasnya.(iko)
Editor: Lalu Habib Fadli