GerbangIndonesia, Jakarta – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan Kampus Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba) di Kelurahan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (22/6/2022).
Baca Juga: Demi Indonesia Emas 2045, Kapolri Minta Serikat Mahasiswa Muslimin Ingat Soal Ini..
Pusiba inibmerupakan kampus di bawah naungan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia dan satu-satunya cabang kampus matrikulasi bahasa Arab milik Al-Azhar di luar Mesir.
Wapres Maruf Amin menyampaikan, hubungan Indonesia dan Al-Azhar Mesir telah terjalin erat sejak lama. Hal ini bisa terlihat dari adanya Ruwaq Jawi yang merupakan tempat tinggal mahasiswa Indonesia di Masjid Al-Azhar.
“Al-Azhar merupakan lembaga keagamaan, pendidikan, dan dakwah yang berkontribusi besar sepanjang sejarah. Al-Azhar merupakan garda terdepan dalam upaya menyebarluaskan manhaj al-wasathiyyah (moderasi) dan mendidik umat di seluruh dunia,” kata Maruf Amin.
Lanjut Wapres, Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Dr. Ahmad Thayyib juga sudah dua kali berkunjung ke Indonesia. Yaitu pada tahun 2016 dan 2018.
Pandangan-pandangan keagamaan dan kemanusiaan Syekh Ahmad Tahyyib, ungkap Wapres, menunjukkan betapa pentingnya sikap menghargai pemikiran orang lain agar terwujud kerukunan dan kedamaian.
Karenanya, Wapres menyambut baik ide Syekh Dr. Ahmad Thayyib untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan model kehidupan beragama yang rukun dan harmonis.
“Minat untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar tidak pernah surut, bahkan semakin meningkat dari tahun ke tahun,” sambungnya.
Oleh karena itu, Wapres Ma’ruf Amin menyambut baik acara peresmian kampus Pusiba ini. Wapres juga berpesan kepada para calon mahasiswa baru agar memanfaatkan kegiatan belajar di Pusiba dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Ulama Senior Al-Azhar, Prof. Dr. Hasan Salah Al-Shaghir menyampaikan, kampus Pusiba merupakan wujud dari manhaj al-wasathiyyah (moderat) yang diusung Al-Azhar.
Pendirian kampus ini juga bertitik tolak dari konsep ‘alamiyyah al-islam (universalitas Islam) yang menuntut pemahaman dan penguasaan bahasa Arab.
“Bahasa Arab sesungguhnya bukan bahasa teks semata, namun adalah bahasa yang menyeru kepada penguasaan ilmu pengetahuan,” tandasnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Bakal Punya Kekuatan Besar Jika Didampingi Sosok Ini di Pilpres 2024
Selain dihadiri Wapres, acara tersebut juga turut dihadiri Dutabesar Mesir untuk Indonesia, Ashraf Sultan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Ketua OIAA Indonesia, Dr. TGB. M. Zainul Majdi, mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, dan mantan Ketua OIAA Indonesia, Dr. Qurays Shihab. (*)
Source: rmol.id