Gerbang Indonesia, Loteng – Pasangan calon Ruslan Turmuzi dan Normal Suzana menjadi pasangan terakhir yang mendaftar ke KPU Loteng untuk mengikuti kontestasi Pilkada Loteng mendatang.
Mereka datang dengan didampingi oleh ratusan massa pendukung, pengurus partai politik, tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan diiringi oleh musik budaya lokal gendang belek.
Usai mendaftar pasangan calon ini didampingi oleh sejumlah pengurus partai politik dan Ketua Tim pemenangannya melakukan konfrensi pers.
Dalam kesempatan itu, Ruslan sebagai calon Bupati Loteng menjawab pertanayaan awak media mengenai alasan mencalonkan diri menjadi Kada bersama Normal Suzana yang juga sempat menjabat sebagai Wakil Bupat Loteng pada priode pertama pemerintahan H.Moh Suhaili FT sebelumnya.
Secara garis besar, dia mengungkapkan alasan utamanya adalah kekecewaan yang dirasakannya atas pemerintahan-pemerintahan sebelumnya yang ternyata tidak bisa membawa nama Lombok Tengah naik peringkat di tataran Kabupaten/Kota se NTB.
“Dari sepuluh Kabupaten/Kota se NTB, Lombok Tengah ini selalu berada di peringkat delapan atau sembilan,” katanya mengungkapkan kekecewaan.
Dikatakan, selama dirinya sebelumnya menjabat sebagai Wakli Rakyat di Provinsi NTB sebanyak lima priode, dirinya selalu berfikir mengenai hal ini. Padahal, Lombok Tengah sendiri dipercaya oleh negara menjadi kabupaten penjaga objek vital.
“Ini adalah anomali jika melihat pontensi yang ada, masa kita kalah dengan KLU yang notebene adalah kabupaten baru,” sambungnya.
Dirinya mengatakan bahwa dia ingin memiliki kewenangan memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat Loteng. Terlebih ketika berbicara mengenai indeks kebahagiaan masyarakat.
“Pemerintahan terdahulu kurang berhasil dan kami hadir untuk melakukan perubahan,” jawabnya tegas ketika ditanya mengenai maksud pernyataan sebelumnya oleh awak media.
Sementara itu, Ketua tim pemenangan Ruslan-Normal, Suhaimi SH yang ikut menjawab pertanayaan awak media menegaskan bahwa pada dasarnya pasangan Ruslan-Normal ini tidak peduli dengan lawan politik. Termasuk petahana.
Yang lebih diutamakan pasangan ini adalah berfikir dan bertindak sesuai dengan data yang dimiliki dan fakta yang terjadi di Kabupaten Loteng sendiri.
“Kita tidak ada urusan dengan paslon lain,” katanya.
Sehingga, lanjut dia, pasangan ini tidak akan berkampanye dengan mengumbar janji-janji politik kepada masyarakat. Apalagi dengan menjanjikan bonus-bonus sesaat seperti akan memberikan motor untuk Kadus dan perangkat desa dan janji politik lainnya.
“Jadi kita akan bekerja untuk memenangkan pasangan ini dengan mengandalkan data, sekali lagi tidak ada janji muluk kecuali perubahan ke arah yang lebih baik,” sambungnya.
Di akhir wawancara, Suhaimi yang juga menjadi anggota DPRD Provinsi terpilih dari PDIP ini mengungkapkan jargon paslon ini yaitu ‘Melalui Lurus Jalan Lombok Tengah Kembali Normal’. (fiq)