Kadis Disnaker PMPTSP KLU Evi Winarni. FOTO ANGGER RICO/GERBANG INDONESIA

Gerbangindonesia, Lombok Utara – Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berupaya dalam mengurangi angka pengangguran di daerah. Berbagai upaya yang dilakukan salah satunya yaitu dengan meningkatkan kinerja Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta. Hal ini diungkapkan Kepala DPMPTSP KLU Evi Winarni, Senin (04/11/2024).

Baca Juga: NTB Panen Medali di Porwanas Banjarmasin, Buntuti Tuan Rumah di Posisi Puncak Klasemen

Menurutnya, angka pengangguran menjadi tantangan bagi daerah. Sebab untuk menghadirkan kesejahteraan barang tentu kemandirian financial menjadi salah satu tolak ukur. Untuk itu langkah yang dilakukan yakni intens melakukan sosialisasi kepada 23 LPK swasta yang ada di Lombok Utara. Pertama memastikan perizinan mereka komplit, selanjutnya baru menjaring mana mana peserta pelatihan yang potensial untuk nantinya disalurkan sebagai pekerja sesuai kebutuhan perusahaan.

“Pengangguran terbuka ini tidak bisa kita kurangi langsung secara drastis, itu perlu langkah strategis di sektor tenaga kerja. Kemarin kita lakukan sosialisasi terkait dengan kompetensi LPK swasta yang sebanyak 23 karena ini perlu ditingkatkan kemandirian dan akreditasinya. Yang kita lakukan pendampingan perizinan sektor tenaga kerja semua lengkapi perizinannya,” ujarnya.

Dijelaskan, tidak hanya merapikan LPK dan meningkatkan kerja BLK, intansi yang ia pimpin juga gencar mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Sebagaimana Dispar Lombok Utara banyak membentuk desa wisata, tentu hal ini dibutuhkan pekerja ahli yang memang secara SDM harus disiapkan, maka itu pekerja tersebut bisa menjadi salah satu opsi. Demikian dengan dinas tengah mengsulkan ke TAPD kaitan perluasan kesemptan kerja, nantinya masuk dalam sipd, sehingga kedepan bisa gunakan itu dengan sistem padat karya artinya program pembangunan bisa melibatkan masyarakat untuk membangun daerahnya sendiri.

“Itu kiat untuk turunkan angka pengangguran dari sektor tenaga kerja, lalu bagaimana kita meningkatkan investasi karena kemampuan fiskal suata daerah itu dilihat dari kemampuan PAD nya. Kalau kita berbicara PAD maka tidak lepas dari investasi. Nilai investasi kita sudah mencapai Rp 600 miliar ini melampaui target RPJMD dan yang paling banyak ada di sektor pariwisata,” jelasnya.

“Lalu apakah kemudian kita fokus pada gili saja, tentu tidak. Pertumbuhan ekonomi baru kita gali potensi per kecamatan melalui peta potensi yang baru kita garap itu tahun kemarin kita coba pendekatan dengan sub sektor pertanian dan pariwisata karena sub itu yang paling potensial. Jika demikian upaya itu semua bisa mengurangi angka pengangguran,” imbuh Mantan Sekban BPBD ini.

Untuk diketahui, berdasarkan data BPS menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Lombok Utara mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2020, persentase Pengangguran Terbuka (PTP) di KLU sebesar 3,01 persen, kemudian mengalami penurunan menjadi 1,75 persen pada tahun 2021, dan pada tahun 2022 mencapai 0,38 persen. Belum lama ini, Disnaker PMPTSP KLU sendiri menggelar job fair yang melibatkan 33 perusahaan dari berbagai bidang pekerjaan dengan potensi 681 lowongan kerja. Tentu program tersebut bisa menyerap angka pengangguran secara signifikan.

Baca Juga: PLN Icon Plus dan Pemprov NTB Bersinergi Wujudkan Bumi Gora Menuju Green & Smart Productivity

“Kegiatan Job Fair tahun 2024 merupakan yang ke-2 yang dilaksanakan, di mana kegiatan yang sama pernah dilaksanakan pada tahun 2023 lalu dengan melibatkan 21 perusahaan dengan kebutuhan pekerja sebanyak 900 orang, dan sebanyak 120 pekerja berhasil terjaring,” pungkasnya.(iko)

Editor: Lalu Habib Fadli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here