Salah satu fasilitas, yakni memetik strawberry yang ada tidak jauh dari penginaoan. FOTO LALU HABIB FADLI/GERBANG INDONESIA

Lego Harga, Yakinkan Wisatawan Sembalun Aman untuk Dikunjungi

Industri pariwisata sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun terakhir. Adapun di kawasan wisata Sembalun, beberapa hotel terpaksa gulung tikar, imbas kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat untuk meredam penyebaran Covid-19.

LALU HABIB FADLI, LOMBOK

Fahrudin merupakan Owner dari Mini Villa Sembalun. Sejak membuka usahanya belasan tahun lalu, dia mengaku baru kali ini merasakan pahitnya mengelola managemen akomodasi.

Berlokasi jauh dari pusat kota, tidak membuat dirinya bersama pegiat wisata lainnya harus duduk manis menunggu tamu yang datang. Selain gencar promosi di berbagai media sosial, dia mengaku harus rela membanting harga agar kamarnya laku dijual.

Misalnya, vila mini berbahan kayu yang biasanya dijual Rp 350 ribu, kini dilego seharga Rp 250 ribu. Begitu juga dengan vila keluarga bertingkat yang normalnya dijual Rp 1 jutaan kini terjun di kisaran 60-70 persen di harga normal.

“Ya, mau tidak mau harus begitu. Begini aja sudah pas-pasan lah. Yang penting jalan dulu,” kata Fahrudin yang ditemui Gerbang Indonesia di depan villa miliknya, Minggu (26/6/2021).

Selama pandemi ini kata dia, omzetnya jauh dari kata cukup. Paling banter mencapai 50 persen dari kondisi normal.

“Mungkin karena masih pandemi, pergerakan orang dibatasi karena kalau tidak situasi bisa rumit. Kami berharap kepada pemerintah agar lebih peka dan mensupport para pengusaha di kawasan lereng Gunung Rinjani ini,” harap mantan porter Gunung Rinjani tersebut.

Begitu pula yang dirasakan pelaku wisata di kawasan Sembalun lainnya, Farida. Bagi dia, pandemi Covid-19 sangat menghancurkan para pelaku wisata di kawasan Sembalun.

“Kalau wisatawan lokal sih lumayan. Domestik dan wisatawan mancanegara ini yang sangat-sangat berkurang. Lebih dari 60 persen malah,” keluhnya.

Selain support dari pemerintah, dia juga berharap agar pandemi segera berlalu. Sehingga pariwisata Sembalun Lombok segera kembali normal.

Salah satu wisatawan lokal yang juga tokoh inspiratif, Endri Susanto mengaku bahwa Sembalun masih menjadi magnet wisata di Lombok Nusa Tenggara Barat. Sebab Sembalun juga menjadi barometer wisata di Bumi Gora.

“Apalagi di sini kan sebagai The World Best Halal Tourism Destination. Namun karena pandemi, ya semua masih belum normal,” ujar pendiri Yayasan Endri’s Foundation itu.

Di satu sisi, dirinya mengangkat jempol bagi pelaku wisata di Sembalun. Sebab semua pelaku wisata, khususnya di bidang akomodasi sudah mengedepankan protokol kesehatan.

“Bahkan saya bilang 5M, bukan 3 M lagi. Jadi Sembalun sudah sangat layak dikunjungi wisatawan. Bukan hanya domestik juga wisatawan mancanegara,” ajaknya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here