Sawiah warga Dusun Perenang Desa Kabar. FOTO LALU HABIB FADLI/GERBANG INDONESIA

GerbangIndonesia, Lotim – Isu bahwa vaksinasi dapat menimbulkan penyakit bahkan kematian membuat sejumlah warga di Lombok Timur (Lotim) takut mengikuti vaksinasi. Seperti yang dialami Sawiyah, warga Dusun Perenang, Desa Kabar, Kecamatan Sakra.

Baca Juga: Puji Program Kampung Sehat, Gubernur NTB: Mampu Tekan Covid-19

“Kalau dulu kan, tempat vaksin hanya di Selong (ibukota kabupaten), di Puskesmas dan kantor camat saja. Kita mau ke sana, kita tidak punya motor. Waktu itu juga sudah banyak warga sekitar yang vaksin dan mereka cerita efek vaksin itu teryata bagus. Makanya ketikan vaksinasi masuk ke kampung, saya paling pertama yang datang,” cerita Sawiyah saat ditemui GerbangIndonesia.co.id di rumahnya, Senin (20/12).

Dirinya mengaku, sebelumnya merasa takut untuk divaksin. Lantaran banyaknya cerita yang didapatkan terkait bahaya vaksin.

Ia melanjutkan, awal mula ia tidak percaya lagi dengan kabar burung tersebut lantaran saat itu keponakannya yang bekerja sebagai salah seorang staf desa sudah tervaksin dan tidak terjadi apa-apa pascadivaksin. Dari itu, ia tidak bisa termakan oleh informasi hoaks yang beredar.

“Saya cerita ke ponakan itu, dan dia jelaskan ke saya tidak usah takut divaksin. Dia saja tidak apa-apa setelah divaksin,” ulasnya.

Mendengar cerita singkat dari keponakannya itu, Sawiah semakin ingin vaksin dikarenakan dirinya berharap lebih sehat lagi.

“Saya kan sering pusing dan mual-mual gitu, makanya saya berpikir mungkin kalau saya vaksin penyakit yang saya derita ini bisa berkurang atau sembuh. Itu sebenarnya yang membuat saya pengin vaksin. Siapa tahu aja ada keajaiban karena saya lihat juga di tetangga saya yang sudah vaksin itu semakin sehat,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Seksi P3KL  Dikes Lotim Sinawan menjelaskan, capaian vaksinasi di Lotim untuk dosis pertama sudah mencapai 77,5 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua masih di angka 54,97 persen.

Baca Juga: Lima Zodiak Ini Diprediksi Bakal Kaya Raya di Masa Depan, Kamu Termasuk?

“Sekarang kita fokus ke lansia, karena masih 55,73 persen. Kalau lansia sudah 60 persen, baru kita sasar anak 6-9 tahun,” jelasnya. (abi)

Editor: Lalu Habib Fadli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here