M Badran Achysid saat melakukan Sidak di Puskesmas Sikur. FOTO SUPARDI/GERBANGINDONESIA

GerbangIndonesia, Lotim – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur menilai, pelayanan di Puskesmas Sikur saat ini belum memenuhi standar. Sebab Puskesmas Sikur mengalami over area, lantaran jumlah kamar perawatan tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kecamatan Sikur.

Baca Juga: Minuman Khas Jepang, Hanya di Kimocha Pastinya

“Luas Puskesmas hanya 16 are dengan jumlah 10 kamar perawatan. Sedangkan Kecamatan Sikur ada tujuh desa dengan jumlah penduduk 34 ribu,” terang Wakil Ketua DPRD Lotim, Badran Achsyid saat melakukan sidak di Puskesmas Sikur, Selasa (27/7).

Selain itu, tidak memenuhi standar pelayanan di Puskesmas Sikur disebabkan karena kurangnya ketersedian obat. Sebab obat di Puskesmas Sikur masih banyak yang kosong.

Kata Badran, kosongnya ketersedian obat di puskesmas tersebut disebabkan karena dana non kapitasi dari BPJS belum ditransferkan selama dua bulan terakhir.

“Obat ini dikelola sendiri, tapi transfer dari BPJS itu sudah dua bulan belum dikasih kepada mereka (Puskesmas Sikur, Red). Nilainya itu sekitar Rp 200 juta,” katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sikur, Musdikin mengakui bahwa ketersedian obat di Puskesmas Sikur beberapa hari terakhir ini memang tidak stabil. Meski begitu pihaknya tetep melayani dan memberikan obat standar.

“Obat yang kurang ini obat yang tidak rutin digunakan. Obatnya ada yang tersedia, tapi tidak sebanyak yang kita inginkan,” ungkapnya.

Kata dia, ketersedian obat yang dibutuhkan tetap mengandalkan pendistribusian dari kabupaten. Namun obat yang di distribusikan oleh kabupaten kadang tidak sesuai dengan jumlah yang diminta.

Baca Juga: Najamuddin Ungkap Bobroknya Penerapan PPKM di Indonesia

“Kita minta 10 kotak belum tentu kita dikasih segitu, karena sekarang puskesmas di Lotim semakin banyak,” tutupnya. (par)

Editor: Lalu Habib Fadli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here