Monev pengendalian stunting di Lombok Timur. FOTO IST/GERBANG INDONESIA

GerbangIndonesia, Lotim – Dalam rangka menekan pengendalian stunting di Kabupaten Lombok Timur, Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) progres pengendalian stunting tingkat kabupaten.

Baca Juga: Isu Penculikan di Narmada Ternyata Hoaks, Polisi Sebut Penyebarnya Harus Ditangkap

Pada acara Monev ini dihadiri langsung oleh DP3AKB,ketua PKK, Kadis Kesehatan, Kadis PMD, Camat Se Lombok Timur dan 14 kepala desa bersama seluruh ketua PKK desa.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lombok Timur, Suhartatik Sukiman Azmy berharap agar semua desa dapat mengendalikan stunting di wilayah kerjanya dengan berkolaborasi dengan berbagai instansi atau stakeholder yang ada.

“Kami harap dalam penanganan stunting ini desa bisa mendayagunakan ADD-nya,” ujarnya, Rabu (8/2).

Dengan adanya penganggaran tersebut diharapkan kasus stunting tidak bertambah di setiap desa. Anggaran itu juga diharapkan semua desa bisa memberikan bantuan kepada keluarga berisiko terkena stunting seperti ibu bamil, anak balita yang stunting dan calon pengantin (catin).

Sementara itu Kadis DP3AKB Lombok Timur, H Ahmat menyampaikan agar desa bisa mendayagunakan Tim Pendamping Keluarga atasi stunting yang ada untuk melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca bersalin.

“Termasuk juga melakukan pendampingan kepada anak baduta dan balita. Tim Pendamping ini ada operasionalnya dari DP3AKB selama 1 tahun itu,” ujarnya.

Dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Lombok Timur ditekankan agar bisa memaksimalkan kegiatan posyandu, pertemuan keluarga balita.

Selain itu, ia berharap kepada seluruh kepala desa agar kelaurga yang ada ibu hamil dan balita tetap rutin untuk hadir di Posyandu.

Baca Juga: Cerita Warga Berau Melepas Rindu Setelah 9 Tahun Menunggu Kedatangan TGB

“Kami harap para remaja juga tetap rutin minum tablet tambah darah. Kami harap juga berharap agar dilakukan pendampingan secara khusus bagi keluarga-keluarga yang berisiko stunting dan melakukan pencegah pernikahan usia anak,” pungkasnya. (par)

Editor: Lalu Habib Fadli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here