Webinar Bahas Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital

GerbangIndonesia, Lombok Barat – Perkembangan teknologi digital dan media sosial acapkali dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan nilai-nilai yang bertentangan dengan norma agama. Karenanya, perkembangan teknologi digital juga diharapkan turut mendorong para pendakwah mampu beradaptasi dengan dunia digital dalam memberikan pesan kebaikan kepada jemaah.

Baca Juga: Beruntungnya! Bocah SD Dapat Undian Rumah, Event Jalan Sehat HUT PTAM Giri Menang ke-43

Menyadari pentingnya literasi dalam berdakwah di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Jumat (21/7) pagi, pukul 09.00 WITA.

Mengusung tema ”Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital”, diskusi daring (online) itu menghadirkan narasumber: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat H. Nasrun, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat Tajuddin, Influencer Dyah Hakim, dan Theodora Mayang selaku moderator.

”Webinar ini bisa diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra2107. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Kamis (20/7).

Terkait tema webinar, Kemenkominfo menegaskan, dakwah atau menyebarkan ajaran Islam telah menjadi semakin mudah dan efektif melalui penggunaan teknologi. Salah satu keuntungan dari penggunaan teknologi digital dalam berdakwah adalah kemampuan untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan beragam.

”Namun, agar pesan dakwah dapat sampai dengan baik dan benar, para dai harus memiliki literasi digital yang cukup untuk memahami cara efektif dalam menyampaikan pesan dakwah melalui platform digital,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Literasi digital, lanjut Kemenkominfo, juga memainkan peran penting dalam menjaga keaslian pesan dakwah yang disampaikan. Untuk itu, para dai perlu memahami teknik-teknik untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya ke publik. Hal itu akan membantu dalam menghindari terjadinya kesalahpahaman yang dapat merugikan pihak lain.

”Para dai perlu memiliki literasi digital yang cukup untuk memahami tren dan kebutuhan khalayak agar pesan dakwah yang disampaikan dapat relevan dan bermanfaat bagi khalayak,” imbuh Kemenkominfo.

Menurut Kemenkominfo, para dai juga perlu mengikuti perkembangan teknologi agar dapat memanfaatkannya dengan cara yang lebih kreatif dalam berdakwah. Sementara dalam menghadapi berbagai tantangan dakwah di dunia digital, para dai diharapkan dapat menerapkan strategi yang tepat dan efektif.

”Salah satu strateginya, yakni meningkatkan kerja sama antar-kelompok dakwah dan institusi keagamaan dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang muncul di dunia digital,” ujar Kemenkominfo.

Selain itu, sambung Kemenkominfo, para dai juga dapat melakukan pelatihan dan pembelajaran tentang literasi digital kepada para pengikut mereka agar mereka juga dapat berkontribusi dalam mengatasi berbagai tantangan dan risiko dalam berdakwah di dunia digital.

Webinar atau diskusi virtual di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024,” imbuh Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Kemenkominfo menambahkan, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII dan We Are Social menemukan, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 mencapai 220 juta orang. ”Bandingkan dengan data 2019, di mana jumlahnya tak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Bakal Punya Kekuatan Besar Jika Didampingi Sosok Ini di Pilpres 2024

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (*)

Editor: Lalu Habib Fadli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here